Langsung ke konten utama

Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan suatu peristiwa naiknya suhu rata-rata permukaan bumi, akibat adanya aktivitas yang ada dibumi terutamanya kegiatan – kegiatan manusia mengekploitasi alam secara besar-besaran sehingga tidak memperhatikan dampak dari apa yang telah dikerjakannya.
Pemanasan global mulai diperbincangkan pada saat umur bumi abad ke 20, seperti mulai punahnya flora/fauna yang tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi selama ini di bumi. Contoh aktivitas manusia yang menyebabkan pemanasan global seperti pembakaran hutan untuk kegiatan industri, penebangan pohon secara liar dan ilegal, bom ikan, pembuangan sampah, dan lain-lain.
Selain itu pemansan global juga terjadi karena kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan lahan terbuka hijau untuk memasok pasokan gas oksigen, sehingga kepadatan penduduk meningkatkan konsentrasi gas CO2 yang tidak dapat terserap oleh pepohonan hijau yang berkurang akibat konversi lahan menjadi gedung-gdeung tinggi pencakar langit. Banyaknya penduduk juga meningkatkan jumlah kebutuhan masing-masing individu seperti kebutuhan akan pekerjaannya maka mereka membeli kendaraan pribadi motor/mobil untuk mempermudahkan mobilisasinya, akibatnya emisi gas buangan dari kendaraan juga berkontribusi terhadap pemanasan global yang kian meningkat dan dirasakan oleh manusia.
Pemanasan global juga berkaitan dengan adanya istilah “efek rumah kaca” yang dimana istilah ini memang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi bumi yang berubah akibat waktu. Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global yang ditandai dengan tidak dapat terpantulkannya kembali radiasi matahari yang masuk kedalam bumi, sehingga tidak dapat diteruskan ke atmosfer sehingga bumi menjadi panas, sebenarnya efek rumah kaca digunakan sebagai istilah global karena rumah kaca memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan ruang terbuka di luar hal ini diakibatkan karena rumah kaca ditempati oleh makhluk hidup yakni tumbuhan agar terlindungi dari serangan hama dan penyakit, serta melindungi tumbuhan dari suhu ekstrim di luar ruangan dari radiasi matahari langsung. Di dalam rumah kaca, radiasi matahari di serap dan masuk kedalam rumah kaca frekuensi yang lebih rendah sehingga radiasi matahari tidak langsung kontak dengan tumbuhan yang ada didalamnya. Dan di rumah kaca tersebut radiasi matahari dimanfaatkan tanaman untuk kegiatan fotosintesis dan respirasinya, hasil dari metabolisme tanaman ini menghasilkan gas karbondioksida yang akan diteruskan keudara namun tidak semuanya karena akan ada suspensi yang ada di rumah kaca, sehingga suhu di rumah kaca akan menjadi hangat ataupun panas dibandingkan suhu di luar ruang terbuka. Dari peristiwa tersebut maka digambarkan juga untuk menerangkan kondisi bumi yang semakin panas suhunya, karena aktivitas industri, pertanian,  dan lainnya menghasilkan gas emisi seperti karbondioksida ( CO2), metana ( CH4 ), Chloro-flouro-Carbon ( CFC ), Nitrogen ( N ), dan lainnya yang tidak diteruskan ke atmosfer seluruhnya atau memakan waktu yang lama karena umur bumi yang semakin menua. Gas-gas emisi tersebut jugalah yang menyebabkan lapisan ozon (O3) di atmosfer menipis dan berlubang, sehingga bumi menyerap radiasi matahari yang berlebih, dan menyebabkan bumi menjadi panas atau dengan pemanasan global.

Pemansan global digambarkan dengan perubahan musim yang tidak dapat diperkirakan, sehingga memicu terjadinya gejala/fenomena alam yang jarang terjadi seperti mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga permukaan laut ikut meningkat yang lama-kelamaan akan mengurangi jumlah luasan permukaan daratan bumi. Pola pergerakan angin juga ikut berubah sehingga ada fenomena gelombang panas yang terjadi di negara-negara timur tengah – asia selatan, Badai tornado di benua amerika, dan badai salju di benua eropa. Hal ini tentu sudah menjadi permsalahan global dan harus diselesaikan untuk mencari solusi terbaik agar bumi tetap dapat memberikan kehidupan bagi makhluk hidup didalamnya. Salah satu contoh nyata dari negara-negara di dunia untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah adanya protokol kyoto dan konferensi-konferensi lainnya untuk menjaga ekosistem bumi agar tetap dalam kondisi terbaiknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakteri Coliform Indikator pencemaran Air

COLIFORM Coliform merupakan bakteri Gram Negatif, Contoh Bakteri ke dalam jenis ini adalah Escherichia Coli dan biasanya hidup di dalam tubuh manusia ataupun di air. Karena membutuhkan ketersediaan oksigen untuk berkembang biak. Bakteri Coliform dipakai untuk menguji kualitas air, apakah air itu masih murni atau telah terkontaminasi. Air digunakan dalam kehidupan sehari – hari manusia. Namun rusaknya lingkungan ikut mencemari air, kontaminan dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia terutama organ saluran pencernaan. Bakteri Coliform Bukan merupakan bakteri patogenik melainkan Bakteri ini merupakan bakteri indicator adanya Pencemaran karena bakteri ini berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen. Bakteri Coliform dijadikan bakteri indicator karena sifat-sifat nya antara lain : tidak patogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat dikuantifikasikan, tidak berkembang biak saat bakteri patogen tidak berkembang biak. Contoh Bakt

UNSUR HARA MAKRO : Fosfor ( Phosporus )

      FOSFOR Fosfor merupakan Unsur Hara yang diperlukan Tanaman Karena Memiliki Fungsi seperti : Pembelahan Sel Pembentukan Albumin Pembentukan Bunga, Buah, dan Biji Mempercepat Pematangan Memperkuat batang tidak mudah roboh Perkembangan Akar Meperbaiki Kualitas Tanaman terutama Sayur-mayur dan makan ternak Tahan Terhadap Penyakit Membentuk Nucleoprotein ( Sebagai Penyusun Gen : RNA = Ribo Nucleic Acid, DNA = Deoxyribonyucleic Acid ) Metabolisme Karbohidrat Transfer Energi ( ATP dan ADP ) Sebab-sebab Kekurangan P di dalam tanah : Jumlahnya Sedikit Sebagian Besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diambil oleh tanaman Terjadi Pengikatan ( Fiksasi ) Oleh Al pada tanah masam atau Oleh Ca pada tanah alkalis Fosfor merupakan unsure hara esensial yang terdapat di tanah untuk kebutuhan tanaman, merupakan unsure hara yang tidak dapat tergantikan kebtuhannya oleh unsure hara lain, oleh karena jika tanaman tumbuh normal berarti kecukupan unsure hara